Tulisan
ini lebih ditujukan kepada teman teman yang sebentar lagi akan
meninggalkan bangku sekolah SMA/SMK. Mungkin masa sekolah merupakan masa
yang paling indah, apalagi masa-masa di SMA/SMK. Ini
adalah saat-saat terakhir bagi semua siswa kelas XII mengenakan seragam
SMA/SMK. Ujian Nasional bukanlah akhir perjuangan, tetapi awal untuk
memulai hal baru. Nantinya tentu akan muncul pertanyaan “kemana setalah aku lulus SMA?”.Kuliah, kerja,nganggur atau nikah?
Pertanyaan itulah yang selalu muncul di benak kebanyakan para pelajar yang telah lulus dari bangku SMA. Banyak dari mereka yang bingung akan kemana mereka setelah lulus SMA. Apakah akan melanjutkan kuliah di universitas, atau mau mencari pekerjaan, atau mau walimahan alias menikah?
Hidup
adalah pilihan, mungkin sebagian dari kita akan menyadari dan merasakan
hal itu, karena memang kita harus mampu dan berani menentukan satu dari
sekian banyak pilihan dalam kehidupan ini, karena akan menjadi satu
kesulitan bagi kita jika kita harus menjalani berbagai hal dalam satu
kesempatan, menentukan skala prioritas dalam pilihan hidup mungkin itu
sebuah tindakan yang bijaksana. Sebentar lagi akan diperolah hasil akhir
dari sebuah perjuangan bagi rekan-rekan yang menempuh pendidikan
menengah, yang pada akhirnya harus menentukan mesti kemana setelah lulus
nanti.Tentunya ada beberapa jawaban dari pertanyaan tersebut, diantara: kuliah, kerja, nikah bahkan istirahat dulu (nganggur).
Jawaban
ini tentu memiliki dasar atau landasan sendiri-sendiri tergantung
bagaimana para siswa menyikapi dan menanggapinya. Saya akan mencoba
memberikan gambaran bagaimana kita menyikapi atau menjawab pertanyaan
tersebut. Ada beberapa pilihan yang dapat dilakukan, oleh mereka yang baru lulus SMA dan yang sederajat, pilihan itu antara lain adalah :
1. Kuliah
1. Kuliah
2. Kerja
3. Nikah
Ketiga-nya
memiliki tingkat resiko yang berbeda-beda yang tentunya di-imbangi
dengan sebuah pendewasaan berpikir dan kebijaksanaan bertindak dalam
menentukan pilihan ini, karena ketiganya juga memiliki kelebihan dan
kekurangan yang berbeda pula. Namun jika bicara ideal setelah lulus SMA (SMK)
sebenarnya hanya dua pilihan yaitu kuliah atau kerja. Namun tidak
sedikit pula yang setelah lulus sekolah menengah atas yang memutuskan
untuk menikah. Dianggap sebuah pilihan yang sulit tidak juga, jika kita
sudah memiliki tujuan dan arah dari kehidupan kita, sudah memiliki
rencana-rencana matang dalam menjalani kehidupan ini.
Ketiga pilihan yang ada tentunya menjadikan kita berpikir sebelum memutuskan mana yang akan kita lakukan, yang jelas keputusan untuk NIKAH, akan menjadi alternatif pilihan jika sudah mapan atau katakanlah bekerja dan lebih lengkap lagi sudah siap lahir dan bathin. Jadi kita harus memilih yang mana antara Kuliah atau Kerja. Hal ini akan tergantung dari banyak faktor karena-nya banyak indikator yang dipergunaka untuk menentukan mau Kuliah atau Kerja.
Ketiga pilihan yang ada tentunya menjadikan kita berpikir sebelum memutuskan mana yang akan kita lakukan, yang jelas keputusan untuk NIKAH, akan menjadi alternatif pilihan jika sudah mapan atau katakanlah bekerja dan lebih lengkap lagi sudah siap lahir dan bathin. Jadi kita harus memilih yang mana antara Kuliah atau Kerja. Hal ini akan tergantung dari banyak faktor karena-nya banyak indikator yang dipergunaka untuk menentukan mau Kuliah atau Kerja.
Kuliah
Sebagian
besar lulusan SMA jika diberi pertanyaan “apakah kamu mau kuliah?”, maka
hampir 90% akan menjawab pengen kuliah. Tetapi ada beberapa hal yag
perlu dipertimbangkan jika ingin melanjutkan kuliah. Hal-hal tersebut
antara lain:
- Kamu ingin jadi apa? Andai kata saja pengen jadi pengacara ya berarti harus mengambil Fakultas Hukum, ingin jadi dokter ya ambil Fakultas Kedokteran, apa mau jadi guru ya ambil Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan. Dalam mengambil Jurusan atau Fakultas ini perlu mempertimbangkan minat dan cita-cita yang ingin dicapai. Semua tadi harus ditentukan terlebih dahulu, jangan sampai kita kuliah tidak mempunyai arah dan tujuan. Selain nantinya akan menyulitkan kita, tetapi juga hasil yang akan kita peroleh nanti tidak akan optimal.
- Ukurlah kemampuan kita terlebih dahulu , di usahakan jangan sampai kemampuan di bidang ilmu sosial malah mengambil jurusan di bidang ilmu alam. Ya jelas nantinya kita akan keteteran mengikuti perkulihan, alhasil waktu kuliah yang kita tempuh akan jadi lebih lama (tentunya biaya akan membengkak) selain itu hasilnya juga kurang maksimal.
- Ukur kemampuan Finansial kita. Dengan kita mengetahui kemampuan financial orang tua kita tentunya nanti kita tidak akan mandek di tengah jalan. Selain itu dengan kemampuan finansial yang pas-pasan tentunya akan mendorong kita untuk lebih berprestasi dan agar nantinya kita mendapatkan bea siswa.
Jika kita memutuskan untuk Kuliah tentunya akan muncul beberapa pertanyaan sebagai berikut :
1. mau kuliah dimana ?
2. ambil jurusan apa ?
3. menghabiskan biaya berapa ?
4. menempuh program apa ?
5. setelah lulus nanti apakah bisa dapat pekerjaan ?
Tentunya kita harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik dan bijaksana, satu hal jangan sampai jawaban tersebut kita dapatkan dari orang lain dan bukan dari diri kita sendiri, hal ini untuk menghindari ketidaksesuaian apa yang kita tempuh dibangku kuliah dengan minat dan bakat kita, maka jawaban tersebut harus datang dari diri kita sendiri. Dengan demikian minimal jika kita ingin kuliah harus bisa menentukan hal-hal berikut :
1. Pilihan Perguruan Tinggi dengan beberapa pilihan tentunya;
2. Jurusan yang akan kita pilih;
3. Estimasi biaya untuk kuliah;
4. Diploma atau Sarjana program yang akan kita ambil;
5. Informasi tingkat kebutuhan lapangan kerja pada 3 atau 4 tahun mendatang setelah kita lulus kuliah.
Jika lima hal diatas sudah kita selesaikan, maka melangkah untuk melanjutkan studi (KULIAH) tentunya dengan semangat dan motivasi yang kuat maka kuliah tidak sekedar ikut saran teman, mengikuti keinginan orang tua atau alasan lain-nya.
1. mau kuliah dimana ?
2. ambil jurusan apa ?
3. menghabiskan biaya berapa ?
4. menempuh program apa ?
5. setelah lulus nanti apakah bisa dapat pekerjaan ?
Tentunya kita harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik dan bijaksana, satu hal jangan sampai jawaban tersebut kita dapatkan dari orang lain dan bukan dari diri kita sendiri, hal ini untuk menghindari ketidaksesuaian apa yang kita tempuh dibangku kuliah dengan minat dan bakat kita, maka jawaban tersebut harus datang dari diri kita sendiri. Dengan demikian minimal jika kita ingin kuliah harus bisa menentukan hal-hal berikut :
1. Pilihan Perguruan Tinggi dengan beberapa pilihan tentunya;
2. Jurusan yang akan kita pilih;
3. Estimasi biaya untuk kuliah;
4. Diploma atau Sarjana program yang akan kita ambil;
5. Informasi tingkat kebutuhan lapangan kerja pada 3 atau 4 tahun mendatang setelah kita lulus kuliah.
Jika lima hal diatas sudah kita selesaikan, maka melangkah untuk melanjutkan studi (KULIAH) tentunya dengan semangat dan motivasi yang kuat maka kuliah tidak sekedar ikut saran teman, mengikuti keinginan orang tua atau alasan lain-nya.
Kerja
Biasanya
banyak juga sebagian dari siswa-siswi lulusan SMA ingin langsung
bekerja. Tentunya bagi lulusan SMA harus mempunyai skill dan kemampuan
lebih. Hal ini berbeda dengan mereka yang lulusan SMK, sebab lulusan SMK
memang dipersiapkan dan dilatih untuk langsung terjun di dunia kerja.
Secara kasat mata lulusan SMA akan kalah bersaing dengan lulusan SMK
jika langsung terjun didunia kerja. Sebagai solusi untuk mengasah dan
melatih skill untuk menghadapi dunia kerja maka kita perlu mempersiapkan
diri dengan belajar dilembaga-lembaga keahlian paling tidak selama satu
tahun.Jika
kita memilih untuk bekerja, sudah barang tentu kita harus menyiapkan
diri untuk mampu bersaing dengan kompetitor-kompetitor lainnya dalam
lapangan pekerjaan, hal yang paling penting di negeri ini dalam mencari
pekerjaan adalah :
1. Kita harus memiliki skill lebih dibandingkan kompetitor lainnya;
2. Kita harus memiliki motivasi yang kuat untuk bekerja;
3. Kita harus siap untuk berkompetisi setelah diterima kerja nanti;
4. Kita harus menentukan target pribadi dalam waktu 5 tahun mendatang tentang pekerjaan kita;
5. Kita harus menentukan bekerja pada orang lain (karyawan) atau menciptakan lapangan kerja sendiri (usaha mandiri).
Karena jangan sampai kita kerja hanya dengan alasan dari pada menganggur, karena jika memutuskan bekerja karena alasan tersebut, sudah dapat dipastikan kita tidak memiliki motivasi kerja dan tidak memiliki target bagaimana kehidupan kita kelak. Dan tentunya bersiap-lah untuk terus menjadi orang yang sulit untuk berkembang dan mengembangkan diri.
1. Kita harus memiliki skill lebih dibandingkan kompetitor lainnya;
2. Kita harus memiliki motivasi yang kuat untuk bekerja;
3. Kita harus siap untuk berkompetisi setelah diterima kerja nanti;
4. Kita harus menentukan target pribadi dalam waktu 5 tahun mendatang tentang pekerjaan kita;
5. Kita harus menentukan bekerja pada orang lain (karyawan) atau menciptakan lapangan kerja sendiri (usaha mandiri).
Karena jangan sampai kita kerja hanya dengan alasan dari pada menganggur, karena jika memutuskan bekerja karena alasan tersebut, sudah dapat dipastikan kita tidak memiliki motivasi kerja dan tidak memiliki target bagaimana kehidupan kita kelak. Dan tentunya bersiap-lah untuk terus menjadi orang yang sulit untuk berkembang dan mengembangkan diri.
Nikah
Ini
solusi bagi yang sudah kebelet, tapi diharapkan sebelum memutuskan
menikah setelah lulus SMA adalah pikirkan secara matang-matang terlebih
dahulu dan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, karena menikah tidak
hanya memandang dan merasakan nikmat-nya saja, akan tetapi banyak hal
yang harus kita kondisikan sejak awal, karena menikah itu kita harus :
1. Siap lahir dan batin;
2. Siap untuk menafkahi dan dinafkahi;
3. Siap untuk menjadi orang tua;
4. Siap untuk melepas masa-masa kebebasan;
5. Siap untuk bertanggungjawab atas semua langkah dan perbuatan kita.
Hal diatas hanyalah sebuah gambaran sederhana yang tidak terlepas dari tingkat pemahaman dan landasan berpikir setiap individu, dan pilihan akan tetap pada pribadi kita masing-masing, semoga sedikit tulisan ini mampu memberikan sebuah gambaran dalam wacana berpikir kita. Dan silakan anda untuk memilih mana yang terbaik bagi kehidupan kita kedepan. Terima kasih semoga bermanfaat.
1. Siap lahir dan batin;
2. Siap untuk menafkahi dan dinafkahi;
3. Siap untuk menjadi orang tua;
4. Siap untuk melepas masa-masa kebebasan;
5. Siap untuk bertanggungjawab atas semua langkah dan perbuatan kita.
Hal diatas hanyalah sebuah gambaran sederhana yang tidak terlepas dari tingkat pemahaman dan landasan berpikir setiap individu, dan pilihan akan tetap pada pribadi kita masing-masing, semoga sedikit tulisan ini mampu memberikan sebuah gambaran dalam wacana berpikir kita. Dan silakan anda untuk memilih mana yang terbaik bagi kehidupan kita kedepan. Terima kasih semoga bermanfaat.
Nganggur
Ini
sebenarnya bukanlah pilihan, karena nantinya kita dapat menjadi beban
kedua orang tua kita. Tetapi jika memang kepepet sampai nganggur ya mau
bilang apa lagi. Yang jelas pilihan menganggur kayaknya bukan idaman setiap siswa tapi karena terpaksa. Saran saya selama masih nganggur ikutlah
kegiatan-kegiatan yang positif dan menghasilkan, siapa tau malah
nantinya dapat berwiraswasta.
Demikian sedikit gambaran , semoga dapat bermanfaat.
referensi: dari berbagai sumber di internet..